5 Hal yang Harus Dilakukan Sebelum Menggunakan Barcode pada Produk

5 Hal yang Harus Dilakukan Sebelum Menggunakan Barcode pada Produk

Bagikan

Share on facebook
Facebook

Kita sudah mengetahui di penjelasan artikel-artikel sebelumnya mengenai pentingnya sebuah barcode pada produk Anda. Barcode sekarang ini sudah menjadi syarat wajib bagi produk yang akan dijual ke pasaran. Selain izin-izin dari dinas terkait tentunya. Di tulisan kali ini, kita akan sedikit membahas mengenai hal yang perlu diperhatikan sebelum Anda menempatkan barcode pada produk Anda. Berikut penjelasannya:

1. Barcode Produknya Harus Resmi

Hanya ada dua cara untuk mendapatkan barcode resmi bagi produk Anda.

Cara pertama adalah melalui GS1 - satu-satunya penerbit nomor barcode retail internasional. Sistem yang diterapkan oleh GS1 adalah sistem sewa. Anda akan diminta untuk membayar biaya pendaftaran, biaya tahunan, dan biaya tambahan per-3 tahun jika ingin mendapat barcode resmi dari mereka.

Cara kedua yang menjadi alternatif adalah membeli barcode melalui penyedia barcode terkemuka, seperti kami (Barcodes Indonesia). Kami menyediakan barcode asli GS1 yang dibuat sebelum adanya gugatan pada tahun 2002. Pembelian barcode melalui kami tidak akan dikenakan biaya tahunan maupun biaya tambahan lain. Setelah dibeli, barcode akan menjadi milik Anda selamanya.

2. Format yang Perlu Digunakan

Semua produk yang akan Anda jual di toko retail (makanan, minuman, baju, kebutuhan rumah tangga, hingga DVD), memerlukan nomor barcode dalam format UPC-A atau EAN-13. Sebelum mengaplikasikan pada kemasan, anda bisa cek barcode mana yang berlaku di negara tersebut.

3. Jumlah Barcode Harus Sesuai Varian

Nomor barcode bersifat unik dan khusus untuk setiap varian produk. Misalnya, jika Anda menjual varian 250ml dan 500ml dari jus apel, jeruk, dan mangga, Anda memerlukan 6 kode batang:

  • 250ml jus apel
  • 500ml jus apel
  • 250ml jus jeruk
  • 500ml jus jeruk
  • 250ml jus mangga
  • 500ml jus mangga

4. Proses Pencetakan

Opsi terbaik untuk menempatkan barcode pada produk Anda secara profesional adalah dengan menggunakan jasa desainer grafis dan perusahaan percetakan. Umumnya mereka sangat berpengetahuan dalam hal penskalaan, pemindaian, dan pencetakan yang benar. Jadi, setelah Anda memiliki nomor dan gambar barcode, cukup kirimkan ke desainer maupun percetakan professional.

5. Lakukan Tes Pindai

Selalu pastikan untuk melakukan uji pindai pada barcode Anda sebelum melakukan pencetakan kemasan dalam skala besar. Anda dapat melakukan ini dengan pihak percetakan. Biasanya mereka memiliki perangkat pengujian cetak. Tes pindai sangatlah berguna karena gambar barcode cukup sensitif jika ada perubahan yang dilakukan dalam skala dan ketajaman gambar. Scanner bisa kesulitan jika perubahan dilakukan.

Share on facebook
Facebook

Masuk

Tidak ingat kata sandi?

Setel ulang kata sandi